Sabtu, 03 Oktober 2009

Sentimen anti-Malaysia di Indonesia merupakan rasa ketidaksenangan kolektif pada masyarakat Indonesia atas beberapa hal yang berkaitan dengan Malaysia. Pendorongnya dapat berupa perselisihan politik, sosial, ataupun budaya. Sentimen ini pertama kali muncul pada awal pembentukan Malaysia tahun 1957, yang dikobarkan oleh Sukarno, presiden Indonesia waktu itu, yang menganggap Malaysia sebagai alat-imperialisme Britania dan klaim Indonesia atas wilayah Sarawak dan Sabah. Setelah sempat mereda pada masa Orde Baru, sentimen ini kembali muncul pada awal abad ke-21, yang lebih didasari pada perselisihan warisan budaya dan kepemilikan wilayah. Yang menarik adalah, sentimen anti-Malaysia tidak mengarah pada sentimen anti-Melayu sebagaimana yang terjadi di Singapura dan Thailand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar